Yuzuv’s Blog

Just another WordPress.com weblog

PENGENALAN METODE PENGAWETAN IKAN SECARA SEHAT DAN EKONOMIS DENGAN FERMENTASI

Pengenalan Metode Pengawetan Ikan Secara Sehat dan Ekonomis dengan Fermentasi

I. PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Ikan merupakan sumber protein hewani dengan kandungan gizi yang tinggi. Dimana protein berperan sebagai penyusun utama komposisi dalam tubuh manusia. Kandungan mineral, vitamin, dan lemak tak jenuh dalam protein ikan mencapai 20 % dan lebih dari itu ikan mengandung sedikit kolesterol dan sedikit lemak, karena itu ikan dapat menjadi pilihan dalam pemenuhan kebutuhan gizi yang baik untuk manusia. Disamping itu, protein ikan antara lain bermanfaat untuk mempercepat pertumbuhan badan (baik tinggi maupun berat), meningkatkan daya tahan tubuh, mencerdaskan otak/mempertajam pikiran, dan meningkatkan generasi/keturunan yang baik.

Tabel Komposisi Ikan Segar per 100 gram Bahan

Kandungan
Kadar (%)
Protein
17,00
Lemak
4,50
Mineral dan vitamin
2,52 – 4,50
Kandungan air
76,00

Di samping memiliki kelebihan, komoditi ikan merupakan bahan pangan yang mudah membusuk (Perishable food). Ikan relatif lebih cepat mengalami pembusukan daripada daging hewan umumnya, hal ini dikarenakan pada saat ditangkap ikan selalu berontak sehingga banyak kehilangan glikogen dan glukosa. Glikogen dan glukosa pada hewan yang mati dapat mengalami glikolisis menjadi asam piruvat yang selanjutnya diubah menjadi asam laktat. Alhasil, apabila ikan terlalu banyak berontak pada saat ditangkap maka akan banyak kehilangan glikogen dan glukosa sehingga kandungan asam laktat ikan menjadi rendah. Dengan demikian nilai pH-nya relatif mendekati normal. Nilai pH yang mendekati normal ini sangat cocok untuk pertumbuhan bakteri, sehingga ikan segar harus segera diolah dengan baik agar layak untuk dikonsumsi.

Dalam upaya mengatasi permasalahan sifat ikan yang mudah membusuk banyak dijumpai metode pengolahan maupun pengawetan ikan. Namun, dari masing-masing metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Yang menjadi perhatian adalah penggunaan metode pengawetan menggunakan bahan-bahan kimia yang cenderung berbahaya bagi kesehatan konsumen (manusia) itu sendiri. Salah satu bahan kimia yang biasa digunakan sebagai bahan pengawet ikan adalah formalin. Formalin merupakan larutan komersial dengan konsentrasi 10-40% dari formaldehid. Bahan ini biasanya digunakan sebagai antiseptic, germisida, dan pengawet. Formalin mempunyai banyak nama kimia diantaranya adalah : Formol, Methylene aldehyde, Paraforin, Morbicid, Oxomethane, Polyoxymethylene glycols, Methanal, Formoform, Superlysoform, Formic aldehyde, Formalith, Tetraoxymethylene, Methyl oxide, Karsan, Trioxane, Oxymethylene dan Methylene glycol. Di pasaran, formalin bisa ditemukan dalam bentuk yang sudah diencerkan, dengan kandungan formaldehid 10-40 persen. Bentuk penyalahgunaan formalin pada bahan pengawet makanan dalam jangka pendek akan mengakibatkan bersin, radang tonsil, radang tenggorokan, sakit dada yang berlebihan, lelah, jantung berdebar, sakit kepala, mual, diare dan muntah. Dan lebih dari itu jika semakin lama pada tingkat konsentrasi yang sangat tinggi dapat menyebabkan kematian.

Kesalahan dalam penggunaan formalin tidak sepenuhnya harus dilimpahkan pada masyarakat maupun nelayan pada khususnya, karena dari sebagian besar mereka beranggapan bahwa formalin memiliki nilai beli yang lebih murah dan efektif. Untuk itu, dalam menjawab asumsi masyarakat yang demikian, kita berusaha memperkenalkan satu metode yang lebih aman dalam pengawetan ikan, yaitu penggunaan metode fermentasi. Fermentasi bukan hanya berfungsi sebagai pengawet bahan makanan, tetapi juga berkhasiat bagi kesehatan. Salah satunya fermentasi dengan menggunakan bakteri laktat pada bahan pangan akan menyebabkan nilai pH pangan turun di bawah 5.0 sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri fekal yaitu sejenis bakteri yang jika dikonsumsi akan menyebabkan muntah-muntah, diare, atau muntaber. Proses pengawetan ikan dengan fermentasi ini dikenal dengan sistem ensiling atau proses pengawetan yang dilakukan secara biologis (mikrobiologis), Cara ensiling sudah banyak digunakan untuk pengawetan bahan-bahan alami secara murah, mudah, sederhana, dan aman serta akan memperbaiki sifat-sifat organoleptik bahan pangan.

1.2 Perumusan Masalah
Grafik Masalah

1.3Tujuan Program
Tujuan dari pelaksanaan program ini adalah :
1.Pengenalan metode pengawetan yang tidak berbahaya bagi kesehatan, yaitu secara aman, sehat dan ekonomis.
2.Berperan serta dalam program pemerintah didalam pengawasan penggunaan bahan pengawet makanan.
3.Memberdayakan roda perekonomian masyarakat pesisir.
1.4 Luaran yang diharapkan
Mampu menerapkan metode pengawetan yang higienis dan ekonomis untuk nelayan dan masyarakat pada umumnya dengan melakukan program penyuluhan seperti apa yang telah didapat dalam mata kuliah Pemberdayaan Masyarakat. Sebagai proses pembelajaran dalam pengabdian kepada masyarakat bagi mahasiswa pada khususnya.
1.5 Kegunaan Program
Program ini diharapkan memberi kegunaan sebagai berikut :
1.Meningkatkan kepedulian dan mengasah kreativitas mahasiswa dalam mengatasi masalah yang sedang berkembang di kalangan masyarakat dan berusaha mencari gagasan serta memberi solusi yang bersifat aplikatif.
2.Ajang berlatih dalam berinteraksi dengan masyarakat secara solutif dan komunikatif.
3.Sebagai momentum pencapaian Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu : pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

II. PENGENALAN METODE PENGAWETAN IKAN SECARA SEHAT DAN EKONOMIS DENGAN FERMENTASI

Pengolahan maupun pengawetan ikan harus lebih diperhatikan mengingat hal tersebut berpengaruh pada kesehatan konsumen. Jangan sampai kebutuhan akan protein tinggi yang diharapkan terpenuhi dari ikan olahan malah justru membahayakan bagi konsumennya. Fenomena penggunaan bahan kimia berbahaya oleh produsen atau nelayan khususnya penggunaan formalin harus menjadi bahan kajian bersama bagi pemerintah maupun praktisi kesehatan dan pemerhati sumberdaya perikanan.

Alasan penggunaan formalin sebagai bahan pengawet ikan di tingkat produsen dipicu oleh naiknya harga bahan tambahan pada pengolahan ikan, hal ini sangat berpengaruh terhadap keberlanjutan usaha para pengolah. Seringkali terjadi harga penjualan tidak dapat menutupi biaya produksi. Sehingga untuk dapat mempertahankan usahanya, para pengolah lebih memilih menggunakan bahan pengawet formalin sebagai bahan alternatif pada proses produksi baik pada bahan baku maupun pada proses pengolahan. Formalin itupun mudah sekali diperoleh, pada waktu penjemuran ikan tidak dihinggapi lalat dan lebih cepat kering. Tekstur ikan pun menjadi lebih padat, bersih, putih, mengkilap dan tidak berbau amis. Penampakan produk yang lebih bersih inilah yang sangat disukai oleh konsumen. Gejala dilematis ini harus disikapi dengan memilih jenis pengawet yang aman, sehat, namun tetap menguntungkan.

Metode Fermentasi merupakan salah satu metode yang dapat menggantikan metode pengawetan yang menggunakan formalin. Fermentasi bukan hanya berfungsi sebagai pengawet bahan makanan, tetapi juga berkhasiat bagi kesehatan. Salah satunya fermentasi dengan menggunakan bakteri laktat pada bahan pangan akan menyebabkan nilai pH pangan turun di bawah 5.0 sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri fekal yaitu sejenis bakteri yang jika dikonsumsi akan menyebabkan muntah-muntah, diare, atau muntaber.

Fermentasi Ensiling
Pengawetan dengan fermentasi melibatkan peran mikroorganisme, umumnya dengan menggunakan bakteri asam laktat karena bakteri asam laktat mampu menghasilkan asam organik berupa asam laktat dan asam asetat, senyawa asetaldehid (meningkatkan cita rasa) serta semacam senyawa antimikroba untuk menghambat pertumbuhan bakteri perusak. Faktor-faktor yang mempengaruhi fermentasi, antara lain : asam, penggunaan kultur murni, suhu, oksigen, dan bakteri asam laktat. Ensiling merupakan suatu proses fermentasi non alkoholik dengan menggunakan kemampuan bakteri asam laktat, yang dapat berlangsung dalam kondisi anaerobik.

Metode-metode fermentasi ensiling :
1. Sistem Rydin (1973) : digunakan starter asinan sawi (Brassica chinansis).
Diagram alir metode fermentasi ensiling menurut Rydin :
Ikan
‐ dicuci hingga bersih
‐ dipotong-potong
Ikan, starter, gula putih, tepung
‐ diaduk
Campuran
‐ dimasukkan ke dalam kantong plastik
‐ ditutup rapat
‐ disimpan dalam stoples tertutup
(nilai pH dan suhu diukur setiap hari).

2. Sistem Stanto (74) : digunakan starter asinan sawi (Brassica chinansis).
Diagram alir metode fermentasi ensiling menurut Stanto :
Ikan
‐ dicuci hinga bersih
‐ dipotong-potong sepanjang 2-3 cm
Ikan, tepung, starter
‐ diaduk
Campuran
‐ dimasukkan ke dalam kantung plastik
‐ ditutup rapat
‐ disimpan dalam stoples
(nilai pH & suhu dihitung setiap hari selama 2-4 minggu).

Fermentasi ensiling yang telah diakukan tersebut tidak cukup tahan lama. Hal tersebut dapat disebabkan oleh keadaan ikan yang kurang steril. Pada tahun 2001 telah ditemukan suatu cara fermentasi ensiling pindang yang sangat mempertimbangkan berbagai aspek. Berikut merupakan diagram alir dari proses fermentasi ensiling tersebut (Rahma Nuraini, 2008) :

Inokulum terpilih
– Dimasukkan ke dalam 100 mL larutan gula 1,5 % di dalam botol selai
ukuran 250 mL
– dimasukkan sepotong pindang ke dalam larutan yang telah berisi inokulum
tersebut
– diinkubasi pada suhu kamar
– (dilakukan pengamatan terhadap kadar asam laktat, pH, jumlah mikroba,
dan uji organoleptik tiap 2 hari sekali selama 6 hari)
Potongan pindang terfermentasi
– ditaburi garam dapur 10 gr untuk 100 gr ikan
– dikeringkan dalam oven pada suhu 110o C selama 5 menit.
Pindang ikan.

Selain metode di atas, ternyata dalam memperoleh asam laktat ada cara yang sangat sederhana. Berdasarkan penelitian DR. NL. Ida Soeid, MS, praktisi jurusan kimia FMIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Asam laktat dapat dihasilkan dari kubis untuk dijadikan bahan pengawet ikan. Bahan yang digunakan juga sangat sederhana dan murah karena hanya menggunakan limbah sayur kubis yang biasa tidak terpakai di pasar.

Simple method :
Kubis dirajang halus

Disimpan dalam box atau wadah

Ditaburi garam dapur (Ukurannya, dalam 100 gram kubis ditaburi satu sendok makan garam)

Diamkan selama 2 hari

Setelah 2 hari di bawah kubis yang membusuk tadi terdapat cairan hasil proses pembusukan. Cairan tersebut merupakan asam laktat yang dapat digunakan sebagai bahan pengawet ikan.
Cara penggunaan : ikan cukup direndam dengan cairan asam laktat tadi. Cara ini mampu mempertahankan keawetan ikan selama 12 jam dan akan semakin baik lagi jika diberi sedikit es.

Gambaran fisik ikan sebagai pertimbangan yang baik untuk dikonsumsi antara lain (Rahma Nuraini, 2008) :
Tanda-tanda ikan yang masih segar
Tanda-tanda ikan yang sudah busuk
a. Ikan bercahaya seperti ikan hidup (warna keseluruhan termasuk kulit cemerlang)
a. mata suram dan tenggelam

b. Jika ikan tersebut bersisik, sisik tersebut masih tertanam kuat pada dagingnya (kuat) dan
mengkilat
b. sisik suram dan mudah lepas

c. Insang berwarna merah cerah
c. warna kulit suram dengan lendir tebal
d. Badan kaku atau liat
d. insang berwarna kelabu dengan lendir tebal
e. Baunya masih seperti ikan hidup / segar
e. dinding perut lembek
f. Mata ikan jernih dan terang
f. warna keseluruhan suram dan berbau busuk
g. Daging kenyal

h. Mata jernih menonjol

i. Sirip kuat

j. Dinding perut kuat

Asam laktat yang dihasilkan bakteri dengan nilai pH (keasaman) 3,4-4 cukup untuk menghambat sejumlah bakteri perusak dan pembusuk bahan makanan dan minuman. Namun, selama proses fermentasi sejumlah vitamin juga dihasilkan khususnya B-12. Bakteri laktat juga menghasilkan lactobacillin (laktobasilin), yaitu sejenis antibiotika serta senyawa lain yang berkemampuan menontaktifkan reaksi kimia yang dihasilkan oleh bakteri fekal di dalam tubuh manusia dan bahkan mematikannya, Senyawa lain dari bakteri laktat adalah NI (not yet identified atau belum diketahui). NI bekerja menghambat enzim 3-hidroksi 3-metil glutaril reduktase yang akan mengubah NADH menjadi asam nevalonat dan NAD. Dengan demikian, rangkaian senyawa lain yang akan membentuk kolesterol dan kanker akan terhambat (zaifbio, 2009).
Alasan mengapa penggunaan metode fermentasi sebagai alternatif pengawetan ikan adalah jelas bahwasannya metode tersebut dapat dihasilkan dari proses yang menggunakan bahan dasar limbah sayur atau pertanian, disamping itu sifat asam laktat itu sendiri yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri fekal yaitu sejenis bakteri yang jika dikonsumsi akan menyebabkan muntah-muntah, diare, atau muntaber dan fermentasi tersebut juga dapat menghasilkan senyawa penghambat kolesterol dan kanker disamping menghasilkan vitamin B-12 khususnya.

Juli 16, 2009 Posted by | ilmiah | | Tinggalkan komentar

MUTUNG???

mutung picLagi pusing mikirin tugas dari pak dosen, ei pulang ngampus di jalan liat pacar lagi jalan sama orang lain, dah gitu bermaksud mau nge-refresh pikiran ke sekre malah di kasih kerjaan sama si bos… hahaha… piye tuch kalo kayak gitu…?…mau berbagi baygon ma nyamuk kah?…ato teriak-teriak ndiri di jalan bergaya demonstran berkalung sorban (hehe…judul pilem donk), ato mau nyobain bumper mobil ato truk sekalian kalo mau lebih mantep…

Gimana sih gaya kamu kalo lagi “Mutung”. Mutung (di Indonesiakan ngambek, kalo di ekspor jadi ganti nama Underneath) merupakan kondisi dimana seseorang mengalami putus asa gara-gara menghadapi sesuatu yang sulit diatasi dan ngerasa ngga nemuin jalan keluar. Mentok batok kayak kepentok-pentok kodok…hehe…
Wajar donk kalo nemuin hal semacam itu… tapi apa harus segitunya…?
Setiap orang pastinya dah pernah menghadapi kondisi semacam itu…(kalo lum pernah sama sekali bisa dipertanyakan tuch gelar ‘orang’nya…hihi…, memang sih kadar orang ngambek berbeda satu sama lain dan setiap individu memiliki parameter tersendiri dengan keadaan yang membuat orang tersebut jadi mutung. Ada yang bilang kalo mutung dapat berfungsi sebagai ajang kontemplasi seseorang untuk menimbang apakah selama ini motivasinya kurang, ataukah berpikir bahwa pekerjaannya terlalu berat, dan mungkin saking sibuknya mikir jadi berasumsi kalo yang dihadapinya memang tidak dapat terselesaikan. Setelah selesai kontemplasi maka dia akan jauh lebih fokus, entah fokus ngerjain atau fokus mutungnya.

Mbak Nining Kristiana, seorang Principal Consultant dari First Asia Consultants, menuturkan bahwasannya ketika kita mulai memasuki dunia kerja, sikap mudah ngambek itu sebaiknya ditinggalkan. Karena, sikap itu menunjukkan bahwa kita tidak dewasa dan belum matang untuk menjadi seorang profesional. Dengan sikap ngambek kita semacam itu, atasan mungkin akan bingung, kita sebenarnya kenapa, atau kenapa kita tiba-tiba jadi moody, tanpa alasan yang jelas. Atau, wajah kita yang terkesan menantang malah akan membuatnya jengkel. Akibatnya, bisa jadi akan timbul niat dalam benak atasan untuk ngerjain kita. Tugas kita akan makin berlimpah, hasil kerja kita pun tak ada yang dinilai baik. kita juga kan yang rugi?. Masih mending kalo ternyata sikap mutung kita dapat respon dari orang yang kita mutungin, tapi kalo ternyata mereka nggak ngeh’ alias cuex bebek lotak-latek malah nambahin beban and malu dewh rasanya…bahasa jawanya ’cilong’, tapi bukan cilongok loh…itu nama daerah and jangan berpikiran kalo orang cilongok berarti orangnya cilong semua… ;p

Janganlah langsung mengambil tindakan emosi, dan lebih baik kita mengungkapkan rasa ketidaksetujuan kita pada orang yang bersangkutan. Berpikirlah kembali mengapa dosen kita ngasih tugas seabreg, atasan ngasih kerjaan setumpuk, pacar mulai nakal sama orang lain, atau ortu telat ngirim duit bulanan…
maybe dosen pingin nglatih keseriusan kita, maybe atasan beranggapan kalo kita yang paling berkompeten dalam kerjaan itu, maybe pacar merasa kurang puas karna kita kurang gede’….(kurang gede perhatiannya maksudnya ^-*), maybe ortu pingin kita ngrasain hidup hemat,,,,padahal sih emang lagi ngga da duit…he…tau gak beliau bontang-banting tulang buat nyari duit,,,sampe-sampe kepala di kaki – kaki di kepala…kitanya aja yang ngga tau atau memang ngga mau tau…hiks46x…hehe.

tapi kalo dah seperti itu kita masih nggak worthed…yo wes mending ngeluh sama orang yang bersangkutan atau paling tidak sama orang yang memiliki kedudukan yang sejajar dengannya…kalo perlu lagi laporin ke orang yang diatasnya…rektor kali, presdir kali, si mbah kali…hoho.
Tetap tak membuahkan hasil juga?,,, Take a Break saja sejenak…entah mau ke pantai, ke gunung buat bertapa, atau ke kuburan sekalian nyari wangsit, itu kembali ke diri kita bagaimana kita biasa mendapatkan sesuatu yang membuat comfort…berleha-leha lah sejenak dan tinggalkan semua masalah itu. Tapi harus diingat setelah semuanya lancar kembalilah dan siap untuk meremas sesuatu yang sudah jadi PR itu. Jangan pernah langsung berpikiran untuk mengambil tindakan ’STOP’, ’CUT’, ’Take enough’, ’Cukup Sampai Di sini’ atau yang lainnya. Mulailah melakukan kontemplasi, karena jika kita memutuskan untuk berpindah kantor maupun berpindah ke lain hati ( jadi kayak lagu ye…) itu adalah tindakan yang salah dan terkesan tergesa-gesa.

Seperti saran mbak Nining, kita seyogyanya tidak terburu-buru membuat keputusan besar. Misalnya, hanya karena bos tak juga mengirim kita untuk training di luar negeri, kita memutuskan untuk berhenti bekerja. Sekalipun kita nanti bekerja di perusahaan lain, tentu dengan atasan yang lain pula, jika kita tetap mempertahankan sikap mudah ngambek ini, tetap saja kita akan mengalami benturan yang sama. “Jadi, intinya, buang jauh-jauh sikap kita yang mudah ngambek itu. Yah… sesekali kesal, sih, tidak apa-apa. Tapi, yang penting, kita paham bahwa mengungkapkan rasa kesal itu juga ada aturannya,” tegas mbak Nining.

Akhir kata sebelum wassalam,
Meski dalam keadaan apapun yang membuat kita mutung, ambilah pelajaran dari mutung itu sebagai proses pendewasaan. Mutung nggak dilarang,,,tapi kalo mutungnya lama-lama kayak lutung (kera.red) loch….nah hati-hati aja kalo ada petugas bonbin yang patroli di jalan mencari lutungnya yang lepas..hehehe… Menghadapi masalah itu biasa jadi jangan dibikin luar biasa, Berjalanlah pasti kita akan menemukan jalan.
Wassalam

Penulis sendiri juga hoby mutung koq…tapi tulisan ini tertulis disaat saya tak mutung…hehe … Jadi mari kita bersama saling belajar dan mengingatkan.

Juli 16, 2009 Posted by | warkop | | Tinggalkan komentar

puisi cuci gudang

MAtinya Cinta

terik mentari memanggang tubuhku
serpihan pasir terhampar menyulitkan arah
dalam sepi aku berjalan
dalam hampa aku bertanya
terhempas nafasku tanpa bayang
terpaku takutku tanpa angan
di mana cinta yang selama ini menemaniku
hilangkah dia untuk meninggalkanku
menanti aku penuh asa
menunggu diriku bagaikan siksa
mati cinta untuk dirasa
melayang jauh menuju angkasa

cinta mati

Cahaya bulan terpantul bintang
Indah terasa saat dipandang
Naluri hati tergores pedang
Terkoyak cinta untuk dikenang
Akankah selalu mendapat bayang

Lidah terasa manis berucap
Olahan malam mimpi terlelap
Visual cinta tak berdaya
Energi hati bersatu menyerapnya
Sepasang hati bersinar terang
Aroma nafas seakan bertumpu
Yakin untuk keabadian cinta
Andai hidup yang bernafas asmara
Naungan cinta menemani hidup
Gejolak jiwa menjalani waktu

OLEH CINTA—???

orang senang oleh cinta
insan sedih oleh cinta
orang senyum oleh cinta
insan menangis oleh cinta

cinta membuat bahagia
cinta membuat derita
karena cinta kita hidup
karena cinta kita mati

di sini cinta datang
di sini cinta menghilang
semua tergantung dengan yang memainkannya
dan ada karma yang akan membalasnya

tangisan bulan

dinginnya malam merasuk tulang
terasa hening dengan dengan gelapnya kelam
awan mendung datang sejenak
menambah suasana yang mencekam

bulan sendiri tanpa teman
bersinar tunggal tanpa kerlip bintang
terdengar rintihan oleh bulan
seakan mencoba menangis geram

tak ada daya untuk berpindah
hanya mencoba untuk bertahan
kemana akan tertatih melangkah
menunggu hidup yang berputar

buang kesedihan

di sini aku bersedih
tapi aku mau kau tak merasakannya
dengan tangis kau berucap
menjadi getir hati kecilku mendengarnya

tetaplah senyum dalam harimu
indah kan aku dengan senyummu
bahagialah slalu dalam candamu
buatlah aku terbang bersamamu

bersama kita menangis
bersama pula kita menghadapinya
hilangkan semua kesedihan itu
mulailah dengan kebahagiaan ini

Arti Cinta

birunya laut oleh indahnya langit
pasir pantai terhampar berkilauan senja
sepasang bangau putih bercumbu rayu
terlintas damai yang terhanyut

rasa yang memandang dari bentuk adalah nafsu
dan nafsu seakan emosi tuk memiliki
cinta datang hati terbuka
hati menyatu tuk satu tujuan

makna cinta terasa saat berpisah
indah cinta terasa saat berdekatan
cinta adalah kerinduan
dan rindu hadir karena cinta

AMPUUUUUUNNNN!!!

kicau sesak burung di pagi ini
menyambut rutinitas orang-orang beringas
apa yang akan mereka perbuat?
semua membuat diriku tak kuat

kutertatih melangkah penuh dosa
mengejar mimpi tertinggal asa
semua menatap penuh kemunafikan
hanya berbuat yang dipikirkan

bosan ragaku dengan ketidakpastian
menghilang sukmaku untuk kebimbangan
merasa tak berarti aku di dunia
terasa kecil dengan berlumur dosa

sekejap terlintas perubahan
tetapi kenapa tak bertahan
bagai anjing aku melakukannya
mungkin siksa yang kan ku dapat
Ampuuuuuuun……Tolonglah aku…….
demi damai dan ketenangan
rengkuhlah aku selamanya

JERITAN MALAM

tangis bayi kelaparan
bunyi suara srigala mengaung
bahkan suara kuntilanak ketawa

menghiasi malam ini yang dipenuhi setan
membuat diriku susah untuk tidur
malahan ingin kabur

jeritan malam ini membuat ku tak tahan
membendung emosi yang ada di otakku

Taubat

yang paling mahal dalam hidup ini adalah kesungguhan kita kepada Allah SWT. Kita banyak berbuat taat, sedekah, sholat, shaum, menolong orang. Namun benarkah semua ini hanya Allah tujuannya?. Ciri ketidakbenaran amal kita adalah terjadinya kekecewaan andaikata yang kita lakukan ini belum berbuah seperti apa yang kita kehendaki, apakah itu balas budi penghargaan ataupun ucapan terima kasih.

Barang siapa menginginkan sesuatu selain Allah, maka siap-siaplah kecewa apabila yang dilakukan orang lain tidak sesuai dengan apa yang diinginkannya. Orang yang hanya Allah tujuannya, hatinya akan bersih. Dipuji tidak akan membuat sombong, dicaci tidak akan membuat minder atau lemah.

hidup adalah penderitaan
penderitaan disebabkan nafsu untuk hidup
penderitaan bisa dihapus dengan melenyapkan nafsu untuk hidup

FRI3ND”S?!?

sahabat…
sahabat terkenang
sahabat gembira…
sahabat pergi
sahabat luka…
kadang sahabat melupakan segalanya
kadang sahabat membuat benci
ada apa dengan sahabat?!?
apa ada dengan sahabat??!

April 1, 2009 Posted by | sastra | | Tinggalkan komentar

masih kosong……………………

Maret 29, 2009 Posted by | Uncategorized | Tinggalkan komentar

Hello world!

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!

Maret 21, 2009 Posted by | Uncategorized | 1 Komentar